Berbeda usia tentu perawatan kulit juga berbeda beda
sesuai rentan usia masing-masing, selebelum membahas perawatan kulit berbagai
usia kehidupan, berikut karakteristik kulit manusia
Karakteristik kulit manusia
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan
menutupi seluruh permukaan luar tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama
yaitu epidermis, dermis, dan sub-cutis,
ketiganya sangat bervariasi dalam anatomi dan fungsinya.
Fugsi
Kulit
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Salah satu fungsi terpenting kulit adalah membentuk
penghalang (barrier)
antara organisme dan lingkungan luar. Kulit juga berperan melindungi tubuh kita
dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kekeringan, stres fisik, infeksi,
panas berlebih atau kehilangan panas, dan radiasi ultraviolet (UVA dan UVB).
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Kulit
melindungi tubuh dari berbagai tekanan dari
luar tubuh. Untuk melindungi dari tekanan panas dan
dingin, kulit mempertahankan organ dalam pada
suhu konstan tertentu dengan mengatur aliran darah, produksi keringat,
penyimpanan panas di
lapisan lemak.
Perawatan Kulit untuk Bayi dan Anak-anak
Kulit
bayi masih sangat halus dan sensitif. Perawatan yang salah dapat menyebabkan
kulit bayi mudah mengalami iritasi, terutama di beberapa bulan pertama usianya.
Maka dari itu, perlu diketahui
bagaimana cara merawat kulit bayi yang benar. Perawatan
kulit bayi dan anak-anak berbeda dengan orang dewasa “Perawatan
kulit untuk bayi dan anak kecil sebaiknya dilakukan seminimal mungkin.
Cara
Merawat Kulit Bayi yang Benar
Berikut
adalah hal-hal yang perlu Bunda ingat dan ikuti dalam merawat kulit bayi, di antaranya:
1. Hindari memandikan
bayi setiap hari
memandikan bayi sebenarnya
tidak perlu dilakukan setiap hari,
terutama jika baru lahir. Terlalu sering justru dapat
membuat si Kecil kehilangan minyak alami yang melindungi kulitnya. Bayi hanya perlu mandi antara
2–3 kali dalam seminggu dengan air hangat. Semakin
sering
dimandikan, kulit bayi dapat
menjadi kering.
Setiap
hari, cukup membersihkan bagian-bagian yang perlu saja, seperti wajah, leher,
dan area popok. Setelah anak bisa merangkak dan berjalan dapat
dimandikan secara rutin.
2. Pilih produk dengan
kandungan yang aman
Untuk
merawat kulit bayi, pilihlah produk khusus untuk bayi, terutama yang tanpa pewangi dan
tidak pedih di mata. Produk bayi seperti ini biasanya sudah diformulasikan
untuk tidak mengandung alkohol, deodoran, dan bahan lain yang dapat menyebabkan masalah itritasi pada kulit
bayi.
Beberapa contoh produk
untuk bayi yang bisa anda
pilih adalah:
- Sabun tanpa busa
- Krim, salep, atau losion tanpa
pewangi
3. Hindari menggunakan
pelembap terlalu sering
Kulit bayi yang baru lahir
tidak perlu diolesi pelembap setiap kali selesai mandi. Jika
kulit Si Kecil terlihat sangat kering atau pecah-pecah, anda dapat mengoleskan sedikit pelembap
bayi atau produk berbahan dasar petroleum jelly dan shea
butter pada area kulit yang kering saja.
4. Hindari penggunaan bedak bayi
Bubuk
bedak justru dapat berisiko terhirup oleh Si Kecil dan menyebabkan gangguan
pada paru-paru.
Jika
ingin menggunakan bedak bayi, anda dapat menuangkan bubuk bedak ke
telapak tangan secukupnya, lalu menggosok-gosok tangan untuk membuang kelebihan
bedak.
5. Ganti popok secara berkala
Penggunaan
popok sering menyebabkan iritasi pada kulit pantat bayi (ruam
popok). Untuk
menghindari hal ini, anda
perlu memeriksa dan mengganti popok Si Kecil sesering mungkin, terutama setelah
ia buang air besar. Hindari penggunaan
tisu basah yang mengandung pewangi dan alcohol. Bersihkan
area kulit yang tertutup popok dengan lembut dan tunggu hingga benar-benar
kering baru di tutup kembali supaya tidak mudah terjadi
infeksi jamur dan iritasi karena kelembaban kulit yang tinggi.
Anda juga bisa menggunakan krim
yang mengandung zinc oksida untuk mencegah kulit di area popok terlalu lembap. Pilihlah popok tanpa pewangi dan
berukuran pas dengan Si Kecil, agar kulitnya tidak lecet karena bergesek dengan popok yang tidak sesuai ukuran.
6.
Sunscreen
Bayi usia dibawah 6 bulan tidak perlu mengunakan
sunscreen, hanya disarankan menghindari paparan cahaya matahari berlebihan. Namun,
saat mereka sudah lebih besar,
disarankan anak-anak harus memakai tabir surya dengan SPF 30 atau lebih
tinggi saat aktifitas di
luar ruangan. Untuk membersihkan, gunakan sabun yang lembut tanpa pewangi dan
produk yang lembut, yang menenangkan dan melindungi kulit anak.
Perawatan Kulit untuk Remaja dan Dewasa Muda
Perubahan hormon yang terjadi saat remaja membuat mereka
rentan mengalami berbagai masalah kulit, seperti jerawat, komedo, kulit memproduksi minyak berlebih. Peningkatan hormon menyebabkan
pembesaran kelenjar minyak dan pori-pori, sehingga membuat kulit mereka rentan
terserang jerawat dan komedo.
Permasalahan kulit tersebut dapat dicegah, diminimalkan dan dikendalikan
dengan perawatan kulit yang tepat. Berikut tips perawatan kulit yang aman dan
cocok untuk remaja:
1. Menjaga kebersihan Wajah
Bersihkan wajah dengan sabun
sekali sehari atau dua kali sehari bila kamu merasa kulit sangat berminyak atau
sangat kotor. Pada remaja wanita, penting juga untuk tidak lupa membersihkan sisa riasan sampai benar-benar terangkat
sepenuhnya. Jika sering
berolahraga, usahakan untuk mencuci
wajah sebelum dan sesudah
berolahraga. Untuk anda
yang memiliki kulit cenderung kering, sebaiknya
pilih pembersih yang mengandung pelembab.
2. Hapus Makeup sebelum Tidur
Kebiasaan tidak membersihkan makeup sebelum tidur tidak disarankan, karena riasan yang
tidak dibersihkan dapat membuat pori-pori semakin tersumbat yang kemudian
menimbulkan jerawat. Kalau kamu sedang merasa malas, setidaknya gunakan micellar water untuk menghilangkan
riasan, kotoran, dan minyak. Kendati demikian, membersihkan riasan dan membasuh wajah setelahnya adalah cara yang
paling baik dan paling efektif mencegah timbulnya
permasalahan
kulit.
3.
Lakukan Eksfoliasi
Kamu
juga perlu melakukan eksfoliasi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Lakukan
eksfoliasi sekali atau dua kali seminggu dengan menggunakan produk yang relatif
lembut. Hindari menggosok wajah terlalu kencang dan hindari melakukan
eksfoliasi terlalu sering
karena justru bisa membuat kulit kamu menjadi sensitif dan merusak skin barrier.
5. Jangan Berbagi Produk dan Alat Makeup
Sedekat apapun dengan teman
kamu, sebaiknya jangan pernah berbagi produk dan alat makeup. Sebagai contoh berbagi produk mata dan
bibir, karena hal ini dapat mentransfer kuman yang ada di wajah teman anda.
6. Jaga Kebersihan Tangan
Cuci
tangan sebelum menyentuh wajah atau merias wajah dan bersihkan ponsel secara
teratur. Selain itu, hindari menyentuh area wajah saat tangan sedang kotor, apalagi jika
wajahmu sedang berjerawat akan menyebabkan
jerawat semakin meradang.
7. Kenakan Tabir Surya
Jika anda ingin memiliki kulit wajah
yang awet muda, sebaiknya jangan pernah melewatkan tabir surya sebelum aktivitas di luar ruangan. Penggunaan sunscreen secara teratur pada derah wajah
maupun kulit yang tidak tertutup pakaian dapat mencegah dampak buruk yang
ditimbulkan dari paparan sinar UVA, UVB dan blue light. Mencegah timbul nya kanker kulit, melasma, penuaan
kulit akibat paparan cahaya matahari. Pemakaian sunscreen yang benar
yaitu gunakan sebanyak 2 Ruas Jari, Sebaiknya kita perlu menunggu sunscreen yang
telah digunakan menyerap dengan maksimal hingga 30 menit sebelum terpapar
cahaya matahari, Meski angka SPF yang tertera pada kemasan
produk sunscreen sudah tinggi, bahkan telah terkandung PA di
dalamnya, jangan lupa untuk mengaplikasikan kembali sunscreen
setiap 2- 3 jam sekali. Pilih tabir surya yang memiliki SPF 30 atau
lebih tinggi untuk melindungi kulit secara optimal. Sunscreen membantu
mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Namun, tetap pilihlah sunscreen
sesuai dengan jenis kulit masing-masing.
Berikut urutan penggunakan skin care yang tepat
Perawatan Kulit Lanjut Usia
Tidak hanya remaja kulit
lansia juga perlu di rawat dan di jaga agar tetap sehat. Karena faktor usia, kulit lansia tentu tidak seperti ketika mereka muda dulu. Oleh karena
itu, kulit para lansia perlu dirawat dengan baik dan dengan cara yang benar agar terhindar dari
berbagai permasalahan dan penyakit kulit.
Seiring
bertambahnya usia, kulit akan mengalami banyak perubahan akibat proses penuaan,
seperti timbulnya kerutan atau keriput, elastisitas kulit berkurang, hingga
kulit jadi mudah kering dan kasar. Bila tidak dijaga dengan baik, kulit lansia
bisa mudah terkena keratosis seboroik, flek hitam (melasma) atau lentigo senilis,
hingga rentan terkena kanker
kulit.
Banyak faktor yang membuat timbulnya
kerusakan dan penuaan kulit pada kulit lansia, antara lain paparan sinar
matahari, gaya hidup, makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta kebiasaan
buruk di antaranya merokok dan minuman keras.
Selain itu, pertambahan usia juga turut
membuat produksi kolagen pada kulit menurun, sehingga
menyebabkan kulit meregang dan kehilangan kelenturannya.
Guna menjaga kulit lansia agar tetap sehat
dan terhindar dari beragam gangguan kulit, ada beberapa cara merawat kulit
lansia yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Gunakan pelembap secara rutin
Para lansia lebih berisiko mengalami keluhan kulit kering. Selain disebabkan oleh produksi
kolagen yang menurun, kulit kering juga disebabkan karena berkurangnya kelenjar
minyak atau sebum pada kulit akibat penuaan.
Guna mengatasinya, para lansia dianjurkan
untuk rutin menggunakan produk pelembap pada wajah dan kulit di bagian tubuh
lain, seperti dada, perut, punggung, lengan, tangan, dan kaki.
Agar hasilnya maksimal, penggunaan pelembap
disarankan setelah mandi. Selain itu, untuk mencegah iritasi pada kulit,
sebaiknya pilih pelembap yang bebas pewangi dan pewarna.
2. Pakai tabir surya
Sinar matahari memang
diperlukan tubuh untuk sintesis vitamin D, namun terlalu sering terpapar sinar matahari juga
tidak baik, karena bisa membahayakan kesehatan kulit lansia. Paparan sinar
matahari berlebihan tak hanya bisa menimbulkan flek hitam di kulit dan
memperparah keriput, tapi juga meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Agar kulit terlindungi dari bahaya sinar
matahari, para lansia perlu menggunakan tabir surya secara rutin, baik di dalam atau luar ruangan. Pilihlah
tabir surya dengan SPF minimal 30.
Selain itu, saat sedang beraktivitas di luar
ruangan, seperti berkebun, para lansia juga perlu
menggunakan topi, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang untuk menutupi kulit
supaya tidak terpapar cahaya matahari seca langsung.
3. Konsumsi makanan bergizi setiap hari
Berbagai riset mengungkapkan bahwa makanan
yang mengandung aneka nutrisi, seperti protein, antioksidan, lemak sehat, zinc, selenium,
dan aneka vitamin, termasuk seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan
vitamin E, berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit lansia.
Beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi
untuk menjaga kesehatan kulit lansia antara lain buah dan sayuran, seperti
wortel, bayam, brokoli, tomat, papaya, alpukat, ikan, seaofood, biji-bijian,
serta kacang-kacangan.
4. Hindari mandi dengan air panas dan sabun
yang mengandung pewangi
Kebiasaan sering mandi dengan air panas atau
mandi terlalu lama juga tidak baik karena bisa membuat kulit semakin kering.
Selain itu, sabun yang mengandung banyak zat iritatif, seperti deterjen dan
pewangi, juga bisa memperburuk kondisi kulit lansia yang mudah mengalami
kekeringan sehingga
menyebabkan kulit menjadi gatal-gatal.
Maka dari itu, para lansia dianjurkan untuk
mandi menggunakan air dingin atau air hangat saja, dan batasi waktu
mandi hingga tidak lebih dari 10–15 menit. Selain itu, pilihlah produk sabun yang mengandung pelembap alami dan
tidak mengandung wewangian untuk mengurangi risiko terjadinya iritasi pada kulit.