Daftar Berita

RSPAU Laksanakan Latihan Menembak Semester I untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Personel

RSPAU dr. S. Hardjolukito menggelar Latihan Menembak Semester I Tahun 2025 sebagai bagian dari program kerja Binjas RSPAU. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 19-20 Juni 2025, bertempat di Lapangan Tembak Astra Krida Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.

Latihan menembak ini diikuti oleh para pejabat dan personel militer RSPAU dengan sistem giliran, guna memastikan ketertiban dan fokus penuh dari setiap peserta. Kegiatan diawali dengan pengarahan teknis dari instruktur lapangan oleh tim dari PSD Lanud Adisutjipto. Dalam pengarahan tersebut, para peserta diberikan penjelasan menyeluruh mengenai aturan keselamatan, teknik dasar menembak, serta tata cara penggunaan senjata secara benar dan bertanggung jawab.

Dua jenis senjata digunakan dalam latihan ini, yaitu Pistol Glock 19 (laras pendek) dengan amunisi MU 1 TJ dan SS2-V1 Kaliber 5.56 mm (laras panjang), yang menuntut keterampilan teknis dan presisi tinggi dari peserta. Setiap anggota diberikan kesempatan menembak tiga peluru sebagai tembakan percobaan, kemudian dilanjutkan dengan dua sesi penilaian masing-masing sepuluh peluru untuk mengukur tingkat akurasi dan konsistensi.

Keselamatan menjadi prioritas utama selama pelaksanaan latihan. Para instruktur memastikan bahwa setiap personel memahami dan mematuhi prosedur standar keselamatan, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri dan tata laku saat berada di lapangan tembak. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan latihan yang aman, disiplin, dan profesional.

Latihan ini merupakan bentuk komitmen RSPAU dalam membina kemampuan dasar militer para prajurit kesehatan, memperkuat mentalitas disiplin, dan mendukung kesiapsiagaan personel dalam menghadapi berbagai bentuk penugasan TNI AU, baik dalam operasi militer maupun tugas kemanusiaan lainnya. Humas RSPAU

Penyuluhan Gizi Seimbang, RSPAU Dorong Komitmen Anggota Menuju Personel Sehat dan Bugar

Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar bukan sekadar tuntutan pribadi, tetapi bagian dari profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas kesehatan personel, Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSPAU dr. S. Hardjolukito kembali menggelar kegiatan edukatif berupa Penyuluhan Kesehatan tentang Gizi Seimbang, pada hari Rabu (18/6/25) dilapangan setelah apel pagi.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Pemeriksaan Kesehatan Personel yang telah dilaksanakan pada Februari 2025 lalu. Mengusung tema “Gizi Seimbang Menuju Personel yang Sehat dan Bugar”, penyuluhan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya yaitu Ka Instal Gizi RSPAU Letkol Kes Tri Harsono, S.TP., S.Gz., M.Gz., RD. Penyuluhan ini bertujuan untuk membekali seluruh anggota dengan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pengaturan gizi sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Letkol Kes Tri Harsono, S.TP., S.Gz., M.Gz., RD., menekankan bahwa tubuh ideal bukan semata soal penampilan, tetapi soal kesiapan fisik, kesehatan organ tubuh, dan daya tahan terhadap penyakit. Seorang personel kesehatan dituntut sigap, cepat, dan tepat dalam bertugas, sehingga gizi seimbang menjadi pondasi  dalam menjaga ketahanan fisik dan konsentrasi kerja.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen personel dalam menjalani pola hidup ke arah yang lebih sehat, PKRS memberikan penghargaan kepada tiga anggota RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito yang dinilai berhasil mengubah ke pola hidup sehat.

Kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga membangkitkan semangat kolektif untuk terus berbenah dalam aspek kesehatan pribadi. 

“Mari kita terus berkomitmen menerapkan pola hidup sehat melalui konsumsi gizi seimbang dan aktivitas fisik teratur. Inilah bagian dari tanggung jawab kita sebagai insan kesehatan untuk selalu siap dalam kondisi terbaik saat melayani masyarakat,” pesan Kasubag PKRS RSPAU Kapten Kes drg. Astin Murlina dalam penutup kegiatan.

Melalui penyuluhan ini, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito menegaskan komitmennya dalam mewujudkan personel yang sehat, bugar, dan profesional, sejalan dengan semangat transformasi dan pelayanan yang berlandaskan mutu. Humas RSPAU

Mengenal Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Perlu Diwaspadai

Sakit yang melibatkan jantung menjadi momok bagi masyarakat secara umum. Begitu dinyatakan ada kelainan jantung, entah itu hanya karena hasil bacaan pada rekam jantung / elektrokardiografi ( EKG ) telah dapat membuat seseorang menjadi cemas luar biasa.

          Banyak hal tentang penyakit jantung meliputi sakit jantung koroner, penyakit jantung katup, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, aritmia jantung dan sebagainya. Untuk kali ini kami sajikan salah satu diantaranya dan cukup banyak terjadi dan sering membuat cemas sesorang yaitu jantung aritmia.

Aritmia merupakan penyakit jantung yang sering dijumpai. Secara umum, Aritmia mengacu pada setiap bentuk denyut atau irama jantung yang bersifat tidak normal.       Ada berbagai jenis aritmia, fibrilasi atrium dan ventrikuler ekstra sistole ( VES ) merupakan aritmia yang sering dijumpai. Aritmia diperkirakan diderita oleh 1% populasi umum.

Meskipun tidak berbahaya secara langsung, aritmia meningkatkan peluang terjadinya stroke, meningkatkan peluang terjadinya gagal jantung, dan bahkan meningkatkan peluang terjadinya kematian. Karena ketidaktahuan akan jantung aritmia, memunculkan rasa cemas berlebihan dan cemas berlebihan akan meningkatkan munculnya denyut yang tidak normal.

 

<!--[if !supportLists]-->1.   <!--[endif]-->Apa itu Aritmia?

Aritmia mengacu pada setiap bentuk denyut atau irama jantung yang bersifat tidak normal. Jantung normal berdenyut sebanyak 60-100 kali per menit saat seseorang  beristirahat. Dan denyut jantung tersebut memiliki irama yang teratur. Bila seseorang memiliki denyut jantung yang lambat, yaitu kurang dari 60 denyut per menit; atau denyut jantung yang cepat, yaitu lebih dari 100 denyut per menit saat beristirahat, dia mungkin menderita aritmia. Kadang-kadang, seseorang bisa memiliki denyut jantung yang normal namun ada sekali dua kali denyut dirasakan kencang. Dia mungkin saja menderita penyakit denyut jantung ektopik yang bisa berasal dari bilik jantung maupun serambi jantung.

 

 

<!--[if !supportLists]-->2.   <!--[endif]-->Apa saja faktor risiko dan penyebab Aritmia?

Begitu seseorang menderita aritmia, Dokter Spesialis Jantung akan mencari faktor risiko yang umum untuk aritmia meliputi penyakit tiroid, hipertensi, penyakit jantung iskemik, gagal jantung, kelainan pada katup jantung, gangguan elektrolit dan sebagainya. Pada beberapa pasien, aritmia bisa terjadi karena efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi. Kadang-kadang, tidak ada penyebab atau faktor risiko yang bisa diidentifikasi pada aritmia.

<!--[if !supportLists]-->3.   <!--[endif]-->Bagaimana cara untuk mencegah Aritmia?

Pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk mengendalikan faktor risiko dan penyebab dasar aritmia sangatlah penting. Gaya hidup yang sesuai, misalnya diet sehat yang rendah kadar garam,  rendah lemak, rendah glukosa, dan makanan berserat tinggi. Olahraga yang memadai dan menghindari stress serta faktor polusi.

 

4.  Apakah gejala Aritmia bisa dikenali dengan mudah?

Pasien penderita aritmia mungkin mengalami gejala berdebar-debar, pusing, sinkop ( pingsan ), kelelahan, sesak napas, dan penurunan pada toleransi olahraga. Dalam kondisi yang parah, pasien bisa mengalami gejala gangguan kemampuan bicara, gangguan penglihatan, dan rasa lemah pada tungkai badan, yang mengindikasikan adanya gejala stroke. Kematian mendadak merupakan akibat yang paling menakutkan dari aritmia.

Elektrokardiogram merupakan alat diagnostik yang paling penting. Kadang-kadang        pemantauan denyut jantung secara berkelanjutan dengan elektrogram atau perekam denyut selama 24 jam mungkin diperlukan. Tes darah, khususnya untuk memeriksa kadar elektrolit dan fungsi tiroid, bersifat wajib. Tergantung pada riwayat kesehatan individu, pemeriksaan fisik dan elektrokardiogram awal, penyelidikan lebih lanjut mengenai kondisi jantung, seperti uji treadmill, CT Scan Jantung, dan pemeriksaan dengan kateter mungkin diperlukan.

<!--[if !supportLists]-->5.    <!--[endif]-->Apa yang dilakukan terhadap Aritmia?

Penyebab dasar aritmia harus dicari dan diobati dengan tepat. Ada obat-obatan khusus, yang biasanya disebut sebagai obat anti-aritmia yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis aritmia. Ablasi kateter merupakan pilihan pengobatan     intervensi dan kuratif untuk beberapa jenis aritmia. Bagi pasien yang menderita denyut jantung yang lambat dan gejala lain seperti rasa pusing atau sinkop, implantasi alat pacu jantung mungkin perlu dipertimbangkan. Di sisi lain, pasien yang menderita denyut jantung yang cepat dan berisiko mengalami kematian mendadak, implan defibrilator kardioverter mungkin perlu dipertimbangkan.

Jenis aritmia yang sering dijumpai seperti fibrilasi atrium, bisa menyebabkan stroke atau gagal  jantung. Takikardia ventrikel atau fibrilasi, yang merupakan jenis aritmia berbahaya, bisa menjadi penyebab serangan jantung mendadak.

<!--[if !supportLists]-->6.    <!--[endif]-->Bagaimana cara untuk merawat pasien penderita Aritmia?

Pasien yang menderita gejala aritmia, misalnya berdebar-debar, sinkop ( pingsan ), harus mencari bantuan medis sesegera mungkin. Pasien yang memiliki faktor risiko aritmia harus mengobati dan mengelola kondisi medis mereka sesuai dengan jenis aritmianya, Dokter Spesialis Jantung akan menyarankan apakah cukup dengan pemberian obat-obatan atau dilakukan tindakan seperti ablasi.

RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito telah dilengkapi peralatan penunjang dan SDM untuk membantu pasien yang mengalami aritmia. Konsultasikan diri anda pada Poli Jantung RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito bila merasa mengalami gangguan irama jantung. 

RSPAU Gelar Upacara Bendera 17-an Bulan Juni

Dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan, RSPAU dr. S. Hardjolukito menyelenggarakan upacara bendera pada Senin (17/6/25). Upacara rutin yang digelar setiap tanggal 17 ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam membangun pelayanan kesehatan yang lebih baik dan profesional.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) adalah Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Kolonel Kes. dr. Dedy Afandi C. N., Sp.A., M.Sc. Seluruh civitas hospitalia RSPAU, mulai dari pejabat struktural hingga tenaga medis dan staf pendukung, turut hadir mengikuti jalannya upacara dengan penuh disiplin dan antusiasme.

Dalam amanatnya, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito yang dibacakan oleh Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara bendera bukan hanya bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga menjadi refleksi atas tanggung jawab bersama dalam menjaga dan meningkatkan mutu layanan rumah sakit.

Sebagai pemimpin baru di RSPAU, Kolonel Kes dr. Margono Gatot S., Sp.JP.  menegaskan pentingnya memulai langkah awal kepemimpinannya dengan strategi yang terukur dan berdampak. Oleh karena itu, ia mencanangkan strategi 100 hari pertama (Quick Wins) yang berfokus pada tiga hal utama: konsolidasi pimpinan, audit internal cepat, dan identifikasi layanan prioritas. Strategi ini dijalankan dengan semangat budaya kerja HL – “Harus” bekerja sama dalam kebersamaan dan komitmen, serta “Lebih” ekonomis, empatik, efektif, efisien, dan enjoy.

Dalam bagian akhir amanat, beliau menyampaikan ajakan kuat kepada seluruh elemen rumah sakit.

“Saya menyadari bahwa keberhasilan strategi 100 hari pertama tidak mungkin tercapai tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh civitas hospitalia RSPAU. Oleh karena itu, saya mohon kerja sama dari seluruh pimpinan, tenaga medis, tenaga kesehatan, staf pendukung, dan semua unsur di rumah sakit ini. Mari kita jadikan momentum ini sebagai peluang untuk menunjukkan kapasitas terbaik kita, memperkuat reputasi rumah sakit, dan memberikan pelayanan yang lebih unggul bagi prajurit TNI AU, keluarga besar TNI, dan masyarakat umum, kata Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito dalam sambutan yang dibacakan Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito

Upacara ini menjadi penanda semangat baru dalam kepemimpinan RSPAU, serta simbol sinergi dan kebersamaan seluruh unsur rumah sakit untuk bergerak menuju transformasi layanan yang nyata dan berkelanjutan. Humas RSPAU

RSPAU Gelar Tradisi Passing In : Tandai Awal Kepemimpinan Kepala RSPAU Ke-12

RSPAU dr. S. Hardjolukito menyelenggarakan kegiatan Passing In sebagai bentuk penyambutan resmi kepada Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Ke-12 yaitu Kolonel Kes. dr. Margono Gatot S., Sp.JP., dan Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito. Acara digelar dengan penuh nuansa budaya, khidmat, serta semangat kebersamaan, pada hari Senin (16/6/25).

Acara ini menandai dimulainya kepemimpinan baru di lingkungan RSPAU, setelah serah terima jabatan resmi yang sebelumnya dilaksanakan di Diskesau minggu lalu. Kegiatan Passing In merupakan tradisi penghormatan yang mengandung makna simbolik, menerima pemimpin baru ke dalam keluarga besar RSPAU, dengan harapan akan membawa semangat baru, peningkatan mutu layanan, dan penguatan nilai-nilai profesionalisme dan pengabdian.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap daerah asal Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito yang baru, acara penyambutan diawali dengan penampilan Tari Warok. Tarian khas Jawa Timur ini ditampilkan secara simbolis sebagai pengiring keberangkatan dari daerah asal menuju Yogyakarta. Setibanya di Lobi, disambut dengan penampilan pasukan Begodo, simbol khas budaya Yogyakarta. Perpaduan dua unsur budaya ini mencerminkan semangat persatuan serta kesiapan Kolonel Kes. dr. Margono Gatot S., Sp.JP., dalam mengemban amanah sebagai Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito. Usai rangkaian penyambutan budaya, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito beserta Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito menerima penghormatan melalui formasi jajar kehormatan dari para prajurit RSPAU.

Kegiatan kemudian dilanjutkan di Ruang Garuda Satu dengan pelaksanaan entry briefing yang dihadiri oleh seluruh pejabat, para perwira, kepala instalasi, seluruh dokter, serta perwakilan dari berbagai unit kerja di lingkungan rumah sakit.

Dalam suasana hangat namun penuh ketegasan, Kolonel Kes. dr. Margono Gatot S., Sp.JP., menyampaikan entry briefing sebagai pengantar dan pemaparan awal terkait arah kebijakan, visi dan misi, strategi kerja, serta komitmen yang akan diusung selama masa kepemimpinannya. 

Sebagai bagian dari agenda organisasi, Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU juga diperkenalkan secara resmi kepada seluruh jajaran. Diharapkan, kehadiran Ketua yang baru dapat membawa energi positif dalam mendukung program-program kesejahteraan dan sosial kemasyarakatan PIA Ardhya Garini di lingkungan RSPAU.

Seluruh keluarga besar RSPAU dr. S. Hardjolukito mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Kolonel Kes. dr. Margono Gatot S., Sp.JP., sebagai Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, serta kepada Ibu Yoswita Margono sebagai Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. S. Hardjolukito. Semoga amanah ini menjadi ladang pengabdian yang penuh berkah, membawa kemajuan, dan semangat baru dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, serta mendukung kesejahteraan keluarga besar TNI Angkatan Udara. Humas RSPAU

STANDAR PELAYANAN RSPAU

Dalam rangka meningkatkan transparansi dan kemudahan akses informasi, kini Standar Pelayanan RSPAU dr. S. Hardjolukito berdasarkan Kep Nomor: Kep/1148/XI/2024 dapat diakses secara digital! 

Temukan informasi lengkap mengenai:
✅ Jenis layanan yang tersedia
✅ Prosedur dan waktu pelayanan
✅ Biaya Layanan

Akses mudah melalui barcode atau klik link berikut:
bit.ly/STANDARPELAYANANRSPAU

Selamat Bergabung drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp.B.M.M., Subsp. C.O.M.(K)

RSPAU dr. S. Hardjolukito kini menghadirkan layanan Bedah Mulut & Maksilofasial. Dapatkan penanganan terbaik dan profesional untuk berbagai kelainan bedah mulut, baik untuk pasien BPJS maupun umum

Jadwal Praktek:  Rabu & Jumat
Jam Praktek     :  08.00 – 13.00 WIB

Percayakan kesehatan gigi dan mulut Anda kepada ahlinya di RSPAU dr. S. Hardjolukito! 

PERAWATAN KULIT UNTUK SEGALA USIA

Berbeda usia tentu perawatan kulit juga berbeda beda sesuai rentan usia masing-masing, selebelum membahas perawatan kulit berbagai usia kehidupan, berikut karakteristik kulit manusia

Karakteristik kulit manusia

Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan menutupi seluruh permukaan luar tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan sub-cutis, ketiganya sangat bervariasi dalam anatomi dan fungsinya.

Fugsi Kulit

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Salah satu fungsi terpenting kulit adalah membentuk penghalang (barrier) antara organisme dan lingkungan luar. Kulit juga berperan melindungi tubuh kita dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kekeringan, stres fisik, infeksi, panas berlebih atau kehilangan panas, dan radiasi ultraviolet (UVA dan UVB).

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Kulit melindungi tubuh dari berbagai tekanan dari luar tubuh. Untuk melindungi dari tekanan panas dan dingin, kulit mempertahankan organ dalam pada suhu konstan tertentu dengan mengatur aliran darah, produksi keringat, penyimpanan panas di lapisan lemak.

 

Perawatan Kulit untuk Bayi dan Anak-anak

            Kulit bayi masih sangat halus dan sensitif. Perawatan yang salah dapat menyebabkan kulit bayi mudah mengalami iritasi, terutama di beberapa bulan pertama usianya. Maka dari itu, perlu diketahui bagaimana cara merawat kulit bayi yang benar. Perawatan kulit bayi dan anak-anak berbeda dengan orang dewasa “Perawatan kulit untuk bayi dan anak kecil sebaiknya dilakukan seminimal mungkin.

Cara Merawat Kulit Bayi yang Benar

Berikut adalah hal-hal yang perlu Bunda ingat dan ikuti dalam merawat kulit bayi, di antaranya:

1. Hindari memandikan bayi setiap hari

memandikan bayi sebenarnya tidak perlu dilakukan setiap hari,  terutama jika baru lahir. Terlalu sering justru dapat membuat si Kecil kehilangan minyak alami yang melindungi kulitnya. Bayi hanya perlu mandi antara 2–3 kali dalam seminggu dengan air hangat. Semakin sering dimandikan, kulit bayi dapat menjadi kering.

Setiap hari, cukup membersihkan bagian-bagian yang perlu saja, seperti wajah, leher, dan area popok. Setelah anak bisa merangkak dan berjalan dapat dimandikan secara rutin.

2. Pilih produk dengan kandungan yang aman

Untuk merawat kulit bayi, pilihlah produk khusus untuk bayi, terutama yang tanpa pewangi dan tidak pedih di mata. Produk bayi seperti ini biasanya sudah diformulasikan untuk tidak mengandung alkohol, deodoran, dan bahan lain yang dapat menyebabkan masalah itritasi pada kulit bayi.

Beberapa contoh produk untuk bayi yang bisa anda pilih adalah:

  • Sabun tanpa busa
  • Krim, salep, atau losion tanpa pewangi

3. Hindari menggunakan pelembap terlalu sering

Kulit bayi yang baru lahir tidak perlu diolesi pelembap setiap kali selesai mandi.  Jika kulit Si Kecil terlihat sangat kering atau pecah-pecah, anda dapat mengoleskan sedikit pelembap bayi atau produk berbahan dasar petroleum jelly dan shea butter pada area kulit yang kering saja.

4. Hindari penggunaan bedak bayi

Bubuk bedak justru dapat berisiko terhirup oleh Si Kecil dan menyebabkan gangguan pada paru-paru.

Jika ingin menggunakan bedak bayi, anda dapat menuangkan bubuk bedak ke telapak tangan secukupnya, lalu menggosok-gosok tangan untuk membuang kelebihan bedak.

5. Ganti popok secara berkala

Penggunaan popok sering menyebabkan iritasi pada kulit pantat bayi (ruam popok). Untuk menghindari hal ini, anda perlu memeriksa dan mengganti popok Si Kecil sesering mungkin, terutama setelah ia buang air besar. Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung pewangi dan alcohol. Bersihkan area kulit yang tertutup popok dengan lembut dan tunggu hingga benar-benar kering baru di tutup kembali supaya tidak mudah terjadi infeksi jamur dan iritasi karena kelembaban kulit yang tinggi.

Anda juga bisa menggunakan krim yang mengandung zinc oksida untuk mencegah kulit di area popok terlalu lembap. Pilihlah popok tanpa pewangi dan berukuran pas dengan Si Kecil, agar kulitnya tidak lecet karena bergesek dengan popok yang tidak sesuai ukuran.

6. Sunscreen

Bayi usia dibawah 6 bulan tidak perlu mengunakan sunscreen, hanya disarankan menghindari paparan cahaya matahari berlebihan. Namun, saat mereka sudah lebih besar, disarankan anak-anak harus memakai tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi saat aktifitas di luar ruangan. Untuk membersihkan, gunakan sabun yang lembut tanpa pewangi dan produk yang lembut, yang menenangkan dan melindungi kulit anak.

Perawatan Kulit untuk Remaja dan Dewasa Muda

Perubahan hormon yang terjadi saat remaja membuat mereka rentan mengalami berbagai masalah kulit, seperti jerawat, komedo, kulit memproduksi minyak berlebih. Peningkatan hormon menyebabkan pembesaran kelenjar minyak dan pori-pori, sehingga membuat kulit mereka rentan terserang jerawat dan komedo. 

Permasalahan kulit tersebut dapat dicegah, diminimalkan dan dikendalikan dengan perawatan kulit yang tepat. Berikut tips perawatan kulit yang aman dan cocok untuk remaja:

1. Menjaga kebersihan Wajah

Bersihkan wajah dengan sabun sekali sehari atau dua kali sehari bila kamu merasa kulit sangat berminyak atau sangat kotor. Pada remaja wanita, penting juga untuk tidak lupa membersihkan sisa riasan sampai benar-benar terangkat sepenuhnya. Jika sering berolahraga, usahakan untuk mencuci wajah sebelum dan sesudah berolahraga. Untuk anda yang memiliki kulit cenderung kering, sebaiknya pilih pembersih yang mengandung pelembab

2. Hapus Makeup sebelum Tidur

Kebiasaan tidak membersihkan makeup sebelum tidur tidak disarankan, karena riasan yang tidak dibersihkan dapat membuat pori-pori semakin tersumbat yang kemudian menimbulkan jerawat. Kalau kamu sedang merasa malas, setidaknya gunakan micellar water untuk menghilangkan riasan, kotoran, dan minyak. Kendati demikian, membersihkan riasan dan membasuh wajah setelahnya adalah cara yang paling baik dan paling efektif mencegah timbulnya permasalahan kulit. 

3. Lakukan Eksfoliasi

Kamu juga perlu melakukan eksfoliasi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Lakukan eksfoliasi sekali atau dua kali seminggu dengan menggunakan produk yang relatif lembut. Hindari menggosok wajah terlalu kencang dan hindari melakukan eksfoliasi terlalu sering karena justru bisa membuat kulit kamu menjadi sensitif dan merusak skin barrier.

5. Jangan Berbagi Produk dan Alat Makeup

Sedekat apapun dengan teman kamu, sebaiknya jangan pernah berbagi produk dan alat makeup. Sebagai contoh berbagi produk mata dan bibir, karena hal ini dapat mentransfer kuman yang ada di wajah teman anda.

6. Jaga Kebersihan Tangan

Cuci tangan sebelum menyentuh wajah atau merias wajah dan bersihkan ponsel secara teratur. Selain itu, hindari menyentuh area wajah saat tangan sedang kotor, apalagi jika wajahmu sedang berjerawat akan menyebabkan jerawat semakin meradang

7. Kenakan Tabir Surya

Jika anda ingin memiliki kulit wajah yang awet muda, sebaiknya jangan pernah melewatkan tabir surya sebelum aktivitas di luar ruangan. Penggunaan sunscreen secara teratur pada derah wajah maupun kulit yang tidak tertutup pakaian dapat mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari paparan sinar UVA, UVB dan blue light. Mencegah timbul nya kanker kulit, melasma, penuaan kulit akibat paparan cahaya matahari. Pemakaian sunscreen yang benar yaitu gunakan sebanyak 2 Ruas Jari, Sebaiknya kita perlu menunggu sunscreen yang telah digunakan menyerap dengan maksimal hingga 30 menit sebelum terpapar cahaya matahari, Meski angka SPF yang tertera pada kemasan produk sunscreen sudah tinggi, bahkan telah terkandung PA di dalamnya, jangan lupa untuk mengaplikasikan kembali sunscreen setiap 2- 3 jam sekali. Pilih tabir surya yang memiliki SPF 30 atau lebih tinggi untuk melindungi kulit secara optimal. Sunscreen membantu mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Namun, tetap pilihlah sunscreen sesuai dengan jenis kulit masing-masing.

Berikut urutan penggunakan skin care yang tepat

Perawatan Kulit Lanjut Usia

Tidak hanya remaja kulit lansia juga perlu di rawat dan di jaga agar tetap sehat. Karena faktor usia, kulit lansia tentu tidak seperti ketika mereka muda dulu. Oleh karena itu, kulit para lansia perlu dirawat dengan baik dan dengan cara yang benar agar terhindar dari berbagai permasalahan dan penyakit kulit.

Seiring bertambahnya usia, kulit akan mengalami banyak perubahan akibat proses penuaan, seperti timbulnya kerutan atau keriput, elastisitas kulit berkurang, hingga kulit jadi mudah kering dan kasar. Bila tidak dijaga dengan baik, kulit lansia bisa mudah terkena keratosis seboroik, flek hitam (melasma) atau lentigo senilis, hingga rentan terkena kanker kulit.

Banyak faktor yang membuat timbulnya kerusakan dan penuaan kulit pada kulit lansia, antara lain paparan sinar matahari, gaya hidup, makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta kebiasaan buruk di antaranya merokok dan minuman keras.

Selain itu, pertambahan usia juga turut membuat produksi kolagen pada kulit menurun, sehingga menyebabkan kulit meregang dan kehilangan kelenturannya.

Guna menjaga kulit lansia agar tetap sehat dan terhindar dari beragam gangguan kulit, ada beberapa cara merawat kulit lansia yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Gunakan pelembap secara rutin

Para lansia lebih berisiko mengalami keluhan kulit kering. Selain disebabkan oleh produksi kolagen yang menurun, kulit kering juga disebabkan karena berkurangnya kelenjar minyak atau sebum pada kulit akibat penuaan.

Guna mengatasinya, para lansia dianjurkan untuk rutin menggunakan produk pelembap pada wajah dan kulit di bagian tubuh lain, seperti dada, perut, punggung, lengan, tangan, dan kaki.

Agar hasilnya maksimal, penggunaan pelembap disarankan setelah mandi. Selain itu, untuk mencegah iritasi pada kulit, sebaiknya pilih pelembap yang bebas pewangi dan pewarna.

2. Pakai tabir surya

Sinar matahari memang diperlukan tubuh untuk sintesis vitamin D, namun terlalu sering terpapar sinar matahari juga tidak baik, karena bisa membahayakan kesehatan kulit lansia. Paparan sinar matahari berlebihan tak hanya bisa menimbulkan flek hitam di kulit dan memperparah keriput, tapi juga meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Agar kulit terlindungi dari bahaya sinar matahari, para lansia perlu menggunakan tabir surya secara rutin, baik di dalam atau luar ruangan. Pilihlah tabir surya dengan SPF minimal 30.

Selain itu, saat sedang beraktivitas di luar ruangan, seperti berkebun, para lansia juga perlu menggunakan topi, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang untuk menutupi kulit supaya tidak terpapar cahaya matahari seca langsung.

3. Konsumsi makanan bergizi setiap hari

Berbagai riset mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung aneka nutrisi, seperti protein, antioksidan, lemak sehat, zinc, selenium, dan aneka vitamin, termasuk seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E, berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit lansia.

Beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan kulit lansia antara lain buah dan sayuran, seperti wortel, bayam, brokoli, tomat, papaya, alpukat, ikan, seaofood, biji-bijian, serta kacang-kacangan.

4. Hindari mandi dengan air panas dan sabun yang mengandung pewangi

Kebiasaan sering mandi dengan air panas atau mandi terlalu lama juga tidak baik karena bisa membuat kulit semakin kering. Selain itu, sabun yang mengandung banyak zat iritatif, seperti deterjen dan pewangi, juga bisa memperburuk kondisi kulit lansia yang mudah mengalami kekeringan sehingga menyebabkan kulit menjadi  gatal-gatal.

Maka dari itu, para lansia dianjurkan untuk mandi menggunakan air dingin atau air hangat saja, dan batasi waktu mandi hingga tidak lebih dari 10–15 menit. Selain itu, pilihlah produk sabun yang mengandung pelembap alami dan tidak mengandung wewangian untuk mengurangi risiko terjadinya iritasi pada kulit.

Kepemimpinan Baru, Semangat Baru : Kolonel Kes dr. Margono Resmi Jabat Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito

Kolonel Kes. dr. Margono G. S., Sp.JP(K), FIHA., secara resmi menjabat sebagai Ka Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S. Hardjolukito dalam acara penerimaan jabatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Kadiskesau). Acara tersebut berlangsung khidmat di Diskesau, Jakarta, pada Kamis (12/6/25).

Penerimaan jabatan ini menandai dimulainya kepemimpinan Kolonel Kes. dr. Margono G. S., Sp.JP(K), FIHA., dalam mengemban amanah sebagai pimpinan rumah sakit pusat TNI AU yang memiliki peran strategis dalam pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI AU dan masyarakat umum. Prosesi berlangsung dengan penuh penghormatan dan disaksikan oleh para pejabat di lingkungan Diskesau.

Dalam sambutannya, Kadiskesau Marsma TNI dr. Agung Maryanto, Sp.B., Subsp.BD(K), FINACS, FICS, FISA mengucapkan selamat kepada Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito yang baru, serta menyampaikan harapan agar RSPAU terus memperkuat perannya dalam mendukung tugas-tugas kesehatan TNI Angkatan Udara secara paripurna. Beliau juga mendorong pengembangan layanan unggulan, termasuk penambahan pelayanan stem cell, guna meningkatkan kualitas layanan dan menjawab tantangan medis di masa depan.

Kolonel Kes. dr. Margono G. S., Sp.JP(K), FIHA., dalam pernyataannya menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Beliau menekankan pentingnya kerja sama, integritas, dan semangat pelayanan dalam setiap langkah pengabdian di RSPAU.

Pada kesempatan ini pula, dilaksanakan penyerahan jabatan Ketua PIA Ardhya Garini Anak Ranting 001-05-3 RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito oleh Ketua PIA Ardhya Garini Ranting 05-3 Diskesau Gabungan Mabesau kepada Ny. Yoswita Margono. Serah terima ini menjadi bagian dari rangkaian seremonial yang menegaskan peran penting PIA AG dalam mendukung kegiatan sosial, kesejahteraan keluarga, dan peningkatan kualitas hidup komunitas TNI AU.

Penerimaan jabatan ini menjadi momentum awal yang menegaskan kesinambungan visi RSPAU untuk menjadi rumah sakit pusat rujukan yang berstandar nasional dan menjadi kebanggaan prajurit TNI AU/TNI, PNS serta keluarganya dan masyarakat umum. Humas RSPAU

RSPAU Terima Kunjungan BPBD DIY untuk Evaluasi Kapasitas Penanggulangan Kebakaran

Guna meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat sistem penanggulangan bencana di lingkungan fasilitas kesehatan, RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (11/6/25) di Ruang Garuda Satu. Kegiatan ini dihadiri oleh Waka RSPAU dr. S. Hardjolukito, Pa Ahli Bidang K3 dan Bencana, anggota tim K3 RSPAU, serta tim monitoring dan evaluasi dari BPBD DIY yang dipimpin langsung oleh Bapak Mahujud S., S.Sos., M.Si.

Kunjungan tersebut diselenggarakan dalam rangka monitoring dan evaluasi kapasitas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di lingkungan rumah sakit sebagai bagian dari upaya sistematis BPBD DIY dalam membangun budaya siaga bencana di berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan.

Dalam sambutannya, Waka RSPAU dr. S. Hardjolukito Kolonel Kes dr. Dedy Afandi C. N., Sp. A., M. Sc., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dan perhatian BPBD DIY dalam melakukan pembinaan serta evaluasi berkala terhadap kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi potensi bencana, khususnya kebakaran.

Setelah sambutan dan pemaparan dari tim BPBD DIY, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi teknis mengenai standar operasional penanggulangan kebakaran, manajemen risiko, serta peran unit pemadam internal dalam mendeteksi, merespons, dan mengevakuasi saat terjadi insiden. Tim BPBD DIY juga memaparkan indikator penilaian yang digunakan dalam proses monitoring dan evaluasi, mencakup aspek perencanaan, pelatihan, pengadaan alat, serta keterlibatan seluruh unsur dalam simulasi dan tanggap darurat.

Sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh, dilakukan pula pengecekan lapangan terhadap fasilitas-fasilitas penunjang penanggulangan kebakaran di lingkungan RSPAU. Cek lapangan ini meliputi inspeksi alat pemadam api ringan (APAR), hidran, jalur evakuasi, titik kumpul, dan kesiapan personel keamanan serta petugas pemadam internal. Tim BPBD memberikan catatan serta masukan konstruktif untuk perbaikan dan penguatan sistem yang sudah ada.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara instansi pelayanan kesehatan dengan lembaga kebencanaan daerah. Dengan adanya monitoring dan evaluasi secara rutin, RSPAU dr. S. Hardjolukito terus menunjukkan komitmennya untuk menyediakan pelayanan yang aman, berkualitas, serta tanggap terhadap potensi risiko bencana.

Melalui kegiatan ini, RSPAU diharapkan semakin tangguh sebagai institusi pelayanan kesehatan yang tidak hanya unggul dalam aspek medis, namun juga dalam hal kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Humas RSPAU

Tingkatkan Kompetensimu, Ikuti Workshop ATLS Bersertifikat di RSPAU

Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam menangani kasus trauma secara cepat dan tepat, RSPAU dr. S. Hardjolukito bekerja sama dengan Konsorsium Trauma Indonesia (KONTRASIA) akan menyelenggarakan Workshop Advanced Trauma Life Support (ATLS) pada 20–21 September 2025 di RSPAU dr. S. Hardjolukito, Yogyakarta.

Workshop ini merupakan pelatihan bersertifikasi yang diselenggarakan oleh KONTRASIA, sebuah lembaga berbadan hukum dan terakreditasi Kementerian Kesehatan RI. KONTRASIA juga telah mengantongi lisensi resmi dari American College of Surgeons (ACS) untuk ATLS Master Agreement (MA) dan Course Liaison Agreement (CLA). Peserta akan mendapatkan buku ATLS resmi sebagai bagian dari pelatihan ini.

   Dengan metode classical learning, pelatihan ini menggabungkan teori dan praktik langsung melalui surgical skills station dan practical skills session, termasuk pelatihan menggunakan moulage pasien. Beberapa keterampilan utama yang akan diajarkan antara lain:

  • Airway Management termasuk teknik cricothyroidotomy
  • Breathing Techniques seperti needle thoracostomy dan penggunaan WSD
  • Circulation Management termasuk tourniquet dan intraosseous resuscitation
  • Manajemen trauma khusus seperti head trauma, pediatric trauma, dan trauma pada kehamilan

Selain itu, peserta akan mendapat pelatihan dari instruktur-instruktur berpengalaman di bidang kedaruratan dan trauma, dengan skenario realistis yang mencakup penanganan kejadian massal hingga trauma pada populasi khusus.

Biaya pendaftaran sebesar Rp 6.000.000 dapat disetorkan ke Rekening Bank Mandiri RPL 030 BLU RSPAU dr. S. Hardjolukito OPS P, nomor rekening 1370016312296. Pendaftar diwajibkan memiliki akun Satu Sehat SDMK/Plataran Sehat sebelum mengikuti pelatihan ini.

Untuk informasi dan pendaftaran, peserta dapat menghubungi:

  • Rira: 0857 1609 5095
  • Jarwati: 0856 4009 5560

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan penanganan trauma secara profesional dan bersertifikat, serta berkontribusi dalam peningkatan mutu pelayanan kedaruratan di Indonesia. Humas RSPAU

 

RSPAU Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban Idul Idha 1446 H

Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H, RSPAU dr. S. Hardjolukito melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan kurban pada Senin (9/6/25). Tahun ini, sebanyak 2 ekor sapi dan 5 ekor kambing dikurbankan sebagai wujud ketakwaan dan semangat berbagi terhadap sesama.

Kegiatan penyembelihan berlangsung di area lapangan RSPAU dan dihadiri oleh Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito dan Kabidum. Kehadiran pimpinan rumah sakit menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pelaksanaan ibadah kurban sebagai bagian dari pembinaan rohani personel dan kepedulian sosial.

Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito Kolonel Kes dr. Dedy Afandi C. N., Sp. A., M. Sc., menyampaikan bahwa momentum Idul Adha adalah saat yang tepat untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas antar sesama.

 “Semoga hewan kurban yang telah disembelih hari ini membawa berkah bagi kita semua dan menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” ungkap Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Seluruh daging kurban dibagikan kepada anggota RSPAU, warga sekitar, serta masyarakat yang membutuhkan, dengan harapan dapat memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar rumah sakit.


Sejalan dengan tema “Ikhlas Berkurban, Berbagi Kebahagiaan dan Memupuk Kepedulian untuk Merajut Kebersamaan”, melalui momen ini RSPAU dr. S. Hardjolukito tidak hanya menjalankan kewajiban ibadah, tetapi juga menghadirkan semangat kebersamaan dan kepedulian yang hangat di tengah lingkungan kerja dan masyarakat. Karena pada akhirnya, kurban bukan sekadar tentang daging yang dibagikan, melainkan tentang hati yang tergerak untuk saling berbagi, menguatkan, dan menyatukan. Humas RSPAU