Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertolongan pertama pada henti jantung, Departemen Jantung RSPAU dr. S. Hardjolukito bekerja sama dengan Masjid Al-Manar Jurugentong, Pringgolayan, menggelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan pemeriksaan irama jantung pada Minggu (4/5/25). Kegiatan ini dilaksanakan setelah ibadah sholat subuh dan diikuti puluhan jamaah dengan penuh antusias.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Letkol Kes dr. Luhur Pribadi, Sp.JP, selaku Ketua Tim dari Departemen Jantung RSPAU. Beliau memberikan edukasi tentang bagaimana cara melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dalam situasi darurat dan bagaimana mengenali gejala gangguan irama jantung yang bisa terjadi mendadak.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendorong kesadaran tentang pentingnya tindakan cepat dalam situasi darurat, khususnya terkait dengan henti jantung yang bisa terjadi kapan saja," ungkap Letkol Kes dr. Luhur Pribadi.
Para jamaah yang hadir sangat antusias mengikuti pelatihan yang dimulai dengan pemaparan teori BHD dan dilanjutkan dengan praktik langsung menggunakan manekin untuk resusitasi jantung paru. Tim medis RSPAU juga melakukan pemeriksaan irama jantung secara gratis untuk para jamaah yang hadir.
Salah satu jamaah, mengungkapkan, apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Selama ini kami hanya mendengar tentang RJP dari televisi, sekarang bisa langsung praktik. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan semoga bisa rutin diadakan," ujarnya.
Pelatihan ini dihadiri pula oleh Kabidyankes RSPAU, dimana beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi model kolaborasi antara lembaga kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan literasi kesehatan jantung serta memastikan masyarakat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat. Pelatihan BHD dan pemeriksaan jantung ini dapat membekali masyarakat dengan keterampilan yang berguna dalam menyelamatkan nyawa, serta mendorong deteksi dini gangguan jantung yang seringkali tidak terlihat.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya tentang penyuluhan, tetapi tentang memberikan keterampilan yang dapat menyelamatkan hidup. Kami berharap masyarakat lebih siap dalam menghadapi kejadian darurat di kehidupan sehari-hari,” Kata Kolonel Kes dr. Nur Budiono, Sp.U.
Kegiatan ini juga membuka ruang bagi sinergi berkelanjutan antara RSPAU dr. S. Hardjolukito dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya pertolongan pertama. Humas RSPAU
Komentar