Leptospirosis: Bahaya Tersembunyi di Balik Genangan Air

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit menular yang sering muncul saat musim hujan, terutama ketika banjir melanda. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasanya hidup di tubuh hewan, terutama tikus. Ketika hewan-hewan tersebut buang air kecil, bakteri bisa bercampur dengan tanah maupun air, lalu masuk ke tubuh manusia melalui luka kecil di kulit, selaput lendir, bahkan melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi.

Di masyarakat, leptospirosis kerap dianggap penyakit ringan, padahal dampaknya bisa sangat berbahaya. Gejala awalnya sering menyerupai flu biasa, seperti demam mendadak, sakit kepala, nyeri otot, hingga mata merah. Namun, bila diabaikan, penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang jauh lebih serius, yang dikenal sebagai penyakit Weil. Pada tahap ini, bakteri menyerang organ vital, memicu kerusakan hati, gagal ginjal, perdarahan, dan tidak jarang berujung pada kematian.

Yang membuat leptospirosis berbahaya adalah kemiripan gejalanya dengan penyakit lain seperti demam berdarah atau malaria. Akibatnya, banyak orang yang terlambat menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi. Padahal, jika ditangani sejak dini dengan pemberian antibiotik, penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan baik.

Lingkungan memiliki peran besar dalam penyebaran leptospirosis. Daerah padat penduduk dengan sanitasi yang buruk, tumpukan sampah, atau genangan air yang tidak terurus menjadi tempat ideal bagi tikus untuk berkembang biak dan menyebarkan penyakit. Setiap kali musim hujan tiba, ancaman ini semakin nyata karena air banjir membawa serta kotoran dan urine hewan, menjadikannya media penularan yang sangat mudah diakses oleh manusia.

Meski begitu, leptospirosis sejatinya bisa dicegah. Kuncinya ada pada kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan kewaspadaan diri. Mengendalikan populasi tikus, menjaga rumah tetap bersih, serta menggunakan pelindung seperti sepatu bot ketika harus beraktivitas di area berair menjadi langkah sederhana namun penting. Begitu pula dengan kebiasaan mencuci tangan dan menutup luka sebelum bersentuhan dengan air yang kotor.

Leptospirosis mengingatkan kita bahwa kesehatan tidak bisa dipisahkan dari lingkungan tempat tinggal. Kebersihan, sanitasi, dan kesadaran untuk melindungi diri adalah benteng utama untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Maka dari itu, jika setelah terpapar banjir atau air tergenang tubuh mulai menunjukkan gejala demam, nyeri otot, dan mata memerah, jangan menunda untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Tindakan cepat bisa menjadi penyelamat nyawa.

 

Tags: Berita

Humas RSPAU

Humas memiliki tugas untuk menyebarkan informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat baik melalui sosial media, website atau media apapun.

Komentar
Tinggalkan Komentar